Thursday, December 24, 2009

Pulau Penyengat pusat budaya Melayu Dunia


Ibarat Pepatah, tidak sah ke Riau Kepulauan kalau belum singgah ke Penyengat. Pulau penyengat yang luasnya tidak lebih dari 30 menit berkendaraan bermotor, merupakan warisan sejarah yang amat tinggi. Dikarenakan dari pulau inilah lahir raja-raja melayu yang memimpin Kerajaan Riau-Lingga,Kamboja,Singapura maupun Malaysia.

Jika anda pernah mendengar Pantun Gurindam Dua Belas, dari pulau inilah pantun yang tersohor itu diciptakan oleh seorang budayawan penyengat pada masa itu yaitu Raja Ali Haji Fisabilillah. Jika anda berkunjung kesana selain melihat masjid Sultan Penyengat yang terkenal karena batu batanya disusun menggunakan putih telur, anda juga akan takjub dengan beberapa benteng pertahanan yang ada dipulau itu. Disitu juga terdapat makam para raja, penjara, dan taman budaya yang didalamnya terdapat silsilah Raja-raja melayu. Dipulau tersebut juga terdepat paling tidak tiga buah sumur yang dangkal sekitar satu sampai dua meter namun memiliki air yang jernih. Padahal warga disekitar pulau menggali sumur sampai lebih dari 10 meter maupun sumur bor, tetap saja air yang didapat payau air laut.

Untuk mengunjungi penyengat. Dari batam tepatnya pelabuhan Telaga Punggur anda tinggal membeli tiket kapal ke Pulau Bintan sekitar Rp.40.000,- memakan waktu 45 menit perjalanan. Setelah sampai di pulau Bintan langsung saja berjalan kaki ke pelabuhan penyebrangan Rakyat menuju pulau penyengat sekitar 300 meter. Kemudian anda tinggal membayar ongkos kapal untuk menyebrang kesana sebesar Rp.5000,-/orang atau mau charter satu kapal PP dengan Rp.25.000,- bisa isi sampai 20 10 orang. Untuk kesana hanya memakan waktu 15 menit dari pulau bintan inipun karena menggunakan perahu sampan motor padahal pulaunya sangat dekat sekali dari Pulau Bintan. Penasaran ??? ....

gambar diatas diambil dari www.jawapos.co.id


No comments:

Post a Comment